19/08/16

HATI menentukan PIKIRAN, PIKIRAN menentukan PERKATAAN & PERBUATAN

Mencaci orang dengan kata-kata kotor tidak akan membuat orang menjadi kotor, malah sebaliknya mengotori diri sendiri. 
Sebab kata-kata kotor itu keluar dari hati dan pikiran kita. 
Hanya hati dan pikiran yang kotor mengeluarkan kata-kata yang kotor.

Menghina orang tidak membuat orang terhina melainkan membuat hina diri sendiri. 
Sebab hanya hati dan pikiran yang hina akan mengeluarkan kata-kata dan perilaku menghina.

Menghormati orang dengan kata-kata kasih akan membuat diri Kita dihormati dan hati kita berbelas kasih.
Sebab hanya hati yang berbelas kasih akan mengeluarkan kata-kata kasih.

Menguatkan orang dengan kata-kata bijak akan membuat diri kita menjadi kuat dan pikiran kita bijak sebab hanya pikiran yang bijak akan melahirkan kata-kata bijak.

Membahagiakan orang dengan kata-kata berpengharapan akan membuat diri kita bahagia dan jiwa kita penuh harapan. Sebab hanya jiwa yang penuh harapan dapat menyampaikan kata-kata penuh harapan.

Kata-kata dan perbuatan kita akan membentuk siapa diri kita 

HATI seseorang adalah tempat yang paling sulit untuk dimasuki. 
Atau, hanya sekedar dipahami sekalipun. 
Mungkin, suatu ketika kita pernah menganggap bahwa diri ini bisa memahami perasaan orang lain. 
Tapi, sungguh semua itu tidaklah benar.
Isi hati seseorang, hanya Tuhan dan dirinya sendirilah yang tahu. 

Apakah pintu-pintu yang bisa memperlihatkan isi hati seseorang itu?

Pertama,  ucapan, dan kedua perilaku. 
Dua hal itulah yang bisa memperlihatkan apa yang ada dalam hati seseorang. 
Karena, keduanya adalah pintu-pintu hati yang bisa menampakkan isi dari hati seseorang.

Pintu yang kedua adalah perilaku yang kita lakukan. Ini juga bisa melibatkan apa yang ada dalam hati kita; seperti apa sebenarnya diri kita.
Orang lain akan melihat setiap perilaku yang kita lakukan. Dan dari sanalah image tentang diri kita tergambar. Seperti apakah yang ada dalam hati kita. 
Maka, berhati-hatilah menjaga kedua pintu hati itu.

Berbicara, apa susahnya? 
Semua orang bisa melakukannya, asal tidak ada kelainan, sejak masih bayi,kita juga sudah berbicara
Namun kenyataannya, sama sekali tidak sederhana itu, setiap orang masih perlu belajar bagaimana berbicara dengan benar dan baik

Setiap orang sebaiknya menyadari untuk tidak "asma", asal mangap, atau "asbun", asal bunyi, sebab, konon, luka tubuh bisa cepat mengering, tapi luka batin, karena kata-kata, tetap membekas.
Sekarang ini, orang terus berusaha "bagaimana seharusnya "berbicara", untuk membangun komunikasi yang efektif, dan untuk mampu melakukan itu, tidak sedikit orang rela mengeluarkan banyak uang untuk mengikuti seminar atau sekolah komunikasi

Untuk berbicara benar, hati juga harus diisi dengan perbendaharaan kata-kata yang benar, karena apa yang diucapkan mulut meluap dari hati

Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.
Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita.
Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita.

HATI menentukan PIKIRAN, 
PIKIRAN menentukan PERKATAAN & PERBUATAN

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. 
Karena yang diucapkan mulutnya meluap dari hatinya

Mey Ling Hoei, 24 Juli 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar